Identitas Wong Banyumas

Identitas Wong Banyumas

Teguh Trianton

Telah di baca oleh 3 pemustaka, dengan total durasi baca 00:04:08

Deskripsi Buku

Diskursus ihwal identitas tidak pernah tuntas dari pertarungan perebutan batas makna waktu dan ruang studi budaya Identitias dalam konteks budaya menjadi demikian penting Ia menjadi penanda seberapa besar seseorang merasa sebagai bagian dari sebuah entitas budaya atau etnis tertentu dan bagaimana identitas ini memengaruhi perasaan persepsi dan perilakunya Identitas budaya tidak pernah lepas dari faktor psikologis pribadi terhadap kelompoknya Kontestasi tentang batas pemaknaan identitas ini selalu menarik lantaran identitas bukan sesuatu yang tetap ia selalu berubah Konstruksi identitas dibangun melalui proses yang panjang Batas identitas selalu memunculkan titik perbedaan ia terus bergerak selaras dengan perkembangan peradaban Identitas dalam konstruksi budaya selalu mengalami pergeseran perubahan lentur bahkan luntur Jika kebudayaan yang dianut sekelompok orang mulai luntur maka luntur pula identitas anggota kelompok tersebut Di sinilah pentingnya konservasi nilai nilai budaya guna meneguhkan konstruksi identitas dan jati diri bangsa Anasir budaya sebagai konstruksi jadi diri dapat digali dari khasanah teks sastra sebab sastra tidak pernah lahir dalam situasi yang kosong budaya Karya sastra acap kali lahir sebagai respon sastrawan terhadap situasi sosial budaya yang melingkupinya Sastra dapat lahir sebagai resistensi terhadap dominasi pada saat yang sama ia hadir sebagai wujud penerimaan kondisi budaya Karya sastra secara simultan merefleksikan jati diri penulisnya sekaligus merepresentasikan identitas kultural masyarakat di sekitarnya Buku ini berupaya mendokumentasikan identitas kultural wong Banyumas asli yang terepresetasi dalam teks sastra Buku ini hadir sebagai rujukan budaya tentang identitas yang genuin wong Banyumas yang saat ini telah mengalami pergeseran Pada sisi yang lain buku ini ditulis sebagai sebuah upaya konservasi teks kearifan lokal Banyumas

Diskursus ihwal identitas tidak pernah tuntas dari pertarungan perebutan batas makna waktu dan ruang studi budaya. Identitias dalam konteks budaya menjadi demikian penting. Ia menjadi penanda seberapa besar seseorang merasa sebagai bagian dari sebuah entitas budaya atau etnis tertentu dan bagaimana identitas ini memengaruhi perasaan, persepsi dan perilakunya. Identitas budaya ...

Kontestasi tentang batas pemaknaan identitas ini selalu menarik, lantaran identitas bukan sesuatu yang tetap, ia selalu berubah. Konstruksi identitas dibangun melalui proses yang panjang. Batas identitas selalu memunculkan titik perbedaan, ia terus bergerak selaras dengan perkembangan peradaban. Identitas dalam konstruksi budaya selalu mengalami pergeseran, perubahan, lentur, bahkan luntur. Jika kebudayaan yang dianut sekelompok orang mulai luntur, maka luntur pula identitas anggota kelompok tersebut. Di sinilah pentingnya konservasi nilai-nilai budaya guna meneguhkan konstruksi identitas dan jati diri bangsa.

Anasir budaya sebagai konstruksi jadi diri dapat digali dari khasanah teks sastra, sebab sastra tidak pernah lahir dalam situasi yang kosong budaya. Karya sastra acap kali lahir sebagai respon sastrawan terhadap situasi sosial budaya yang melingkupinya. Sastra dapat lahir sebagai resistensi terhadap dominasi, pada saat yang sama ia hadir sebagai wujud penerimaan kondisi budaya. Karya sastra secara simultan merefleksikan jati diri penulisnya sekaligus merepresentasikan identitas kultural masyarakat di sekitarnya.

Buku ini berupaya mendokumentasikan identitas kultural wong Banyumas asli yang terepresetasi dalam teks sastra. Buku ini hadir sebagai rujukan budaya tentang identitas yang genuin wong Banyumas, yang saat ini telah mengalami pergeseran. Pada sisi yang lain, buku ini ditulis sebagai sebuah upaya konservasi teks kearifan lokal Banyumas.

Detail Buku

Ketersediaan
1/1
Jumlah Halaman
80
Sub Kategori
Penerbit
Tahun Terbit
ISBN
978-979-756-909-9
eISBN
-

Buku Rekomendasi

Lihat Semua

Buku Terkait

Lihat Semua